Day Care??? Why Not?


DC2Seorang ibu yang bekerja tentunya memiliki dilema. Siapa yang akan menjaga si buah hati dirumah. Apalagi sekarang ini sulit sekali mencari pengasuh anak. Jikalau ada pun biasanya hanya bertahan beberapa minggu bahkan beberapa hari. Rasa khawatir pun kadang menyerang. Apalagi kalau melihat berita-berita di TV mengenai anak-anak yang diculik dan disiksa oleh pengasuhnya sendiri. Lalu apa solusinya?  Pernahkah anda mendengar mengenai istilah Day Care? Day Care adalah tempat yang memberikan jasa pengasuhan anak. Konsepnya seperti sekolah, hanya saja lamanya seperti jam kantor. Biasanya mulai jam 7 pagi hingga jam 5 sore. Banyak orang yang berpikiran negatif pada awalnya. Ibu macam apa yang menitipkan anaknya ke Daycare. Itu pun yang muncul dibenakku pertama kali.

DC9
Kegiatan Mewarnai

Pada tulisan ini saya ingin berbagi pengalaman mengenai Daycare. Sebagai ibu yang bekerja, Saya pun menghadapi dilema tersebut. Beberapa pengalaman yang membuat hati saya sedih saat mengunjungi daycare sehingga berkali-kali  saya mengurungkan niat saya untuk menggunakan jasa Daycare. Salah satunya adalah kejadian yang saya alami pada saat mengunjungi salah satu Daycare. Waktu itu jam 5 sore dan itu adalah waktu orang tua biasanya datang untuk menjemput anaknya. Ketika saya datang saya melihat anak-anak ramai ingin melihat siapa yang datang. Dan setelah anak-anak melihat bahwa yang datang adalah saya, sebagian besar dari balita tersebut menangis. Mereka kecewa melihat yang datang bukan mama atau papanya. Hal itu membuat aku menyerah dan tidak mau mencari tahu tentang Daycare lagi.

DC8
Mama, tau saint basil dimana?…Rusia!

Sampai akhirnya secara tidak sengaja saya menemukan Daycare dengan konsep yang berbeda. Alhamdullillah ketidak sengajaan justru membuat saya menemukan Daycare yang menurut saya baik untuk membantu pembentukan karakter dan kemandirian putra saya. Daycare Almalia ini terletak tidak jauh dari kantor di komplek permata buah batu. Fasilitas dari Daycare ini yang membuat keraguan saya berkurang. Daycare ini seperti rumah dan anak-anak pun diberikan kegiatan yang positif dengan kurikulum yang berbasis tematik. Anak-anak pun selalu melakukan sholat fardhu dan sunnah berjamaah. Bunda-bunda disana pun sangat bersahabat dengan anak dan orang tua. Sampai saat ini pun putra saya (sudah tidak didaycare lagi) masih ingat dengan bunda disana. Satu lagi yang paling meyakinkan adalah adanya CCTV. Dengan begitu saya bisa memantau apa yang sedang anak saya lakukan lewat PC atau gadget.  Mahal? sebenarnya kalau dibandingkan dengan gaji pengasuh sama sekali tidak mahal lho.

Berdasarkan pengalaman ini, saya ingin berbagi dengan ibu bekerja seperti saya. Ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam memilih Daycare yang tepat untuk putra putri anda, diantaranya yaitu :

  1. Fasilitas.
    • Fasilitas yang biasanya dimiliki oleh sebuah daycare adalah adanya tempat bermain, ruang tidur, ruang makan, kamar mandi, dapur layaknya seperti sebuah rumah. Peralatan bermain pun perlu diperhatikan. Daycare yang baik biasanya sangat memperhatikan mainan yang baik dan aman untuk diberikan kepada anak-anak. Lebih bagus lagi tersedianya CCTV sehingga kita bisa memantau aktivitas anak kita dimana pun kita berada.
  2. Guru/Pengasuh
    DC5
    Ambil Wudhu
    • Karakter dari guru/pengasuh pun perlu kita perhatikan. Biasanya kita bisa lihat dari cara mereka mengasuh anak kita. Maka dari itu perlu sekali melakukan trial. Dari trial kita bisa melihat pola dan cara pengasuhan yang mereka berikan. Bagaimana kedekatan mereka dengan anak-anak, cara mereka memberikan pengajaran dan memandu aktivitas
    • Jangan lupa memperhatikan rasio jumlah guru dengan anak asuh. Daycare yang baik tentunya sangat memperhatikan hal ini dan akan menolak penerimaan murid jika rasionya sudah cukup.
  3. Kegiatan/Aktivitas dan Pola Asuh
    • DC7
      Bersiap untuk sholat

      Sebuah Daycare yang baik biasanya memiliki konsep pengajaran yang baik. Selain itu mereka memiliki rencana kurikulum yang akan diberikan kepada anak untuk 1 semester atau 1 tahun kedepan. Menurut pendapat saya pribadi, konsep pengajaran kepada anak yang baik adalah sebuah pengajaran didalamnya ada pembelajaran mengenai pembentukan karakter, kemandirian dan kreativitas.

    • Tidak lupa pula ada pembelajaran mengenai agama. Hal ini penting lho, kadang orang tua pun tidak sempat mengajarkan hal ini kepada anak-anaknya.
    • Pilihlah Daycare yang memiliki pola asuh yang setidaknya mendekati pola asuh kita.
  4. Makanan
    • DC4
      Kegiatan menempel

      Hal ini biasanya sifatnya optional. Biasanya ada Daycare yang menyediakan makanan, ada pula anak yang dibawakan  bekal makanan dari rumahnya. Daycare yang baik tentunya sangat memperhatikan asupan makanan untuk anak-anak. Tentunya 4 sehat 5 sempurna dan tanpa MSG lho.

  5. Kebersihan
    • Daycare yang bersih tentunya akan menjadi tempat bermain yang sehat dan menyenangkan bagi anak-anak.
  6. Psikolog
    • Ada beberapa Daycare yang melibatkan psikolog atau praktisi pemerhati anak (maaf kalau istilahnya salah) dalam pengasuhannya. Biasanya para orang tua dapat berkonsultasi mengenai masalah pengasuhan anak. Bahkan terkadang konsultasi bisa jadi ajang curhat lhoo. Tapi tentunya curhat yang bermanfaat untuk kepentingan pola asuh anak. Dari konsultasi tak jarang pula kita dapat menemukan solusi dari masalah pola asuh anak kita.
  7. Pemeriksaan kesehatan
    • Kita sebagai orang tua bahkan tidak rutin memeriksakan anak kita ke dokter (biasanya baru kedokter kalau anak sakit saja). Tapi di daycare yang menyediakan fasilitas ini, pemeriksaan dilakukan secara rutin untuk mengetahui kondisi kesehatan anak kita.
DC6
Pemeriksaan Kesehatan
DC10
Ceria bersama teman-teman di daycare dan bunda

Itu Tips dari saya. Almalia Daycare tempat anak saya diasuh sangat memenuhi semua kriteria diatas. Semoga bermanfaat dan khususnya bagi ibu bekerja tidak ragu lagi untuk menitipkan anak di Daycare yang tentunya memenuhi kriteria tersebut. Dan tentunya tetap pengasuhan ibulah yang paling baik untuk anak. O iya, anak saya sekarang sudah tidak Daycare lagi. Kenapa? karena memang sudah sekolah TK. Daycare tersebut hanya menerima anak sampai usia 4 tahun.  Dan alhamdullilah keluar dari Daycare anak saya hafal bacaan sholat (waktu itu usia anak saya 4 tahun),  memiliki kemampuan yang sesuai dengan usianya,  cukup peduli dengan sekitar (Misalnya kalau liat ibunya ngepel dia suka menawarkan bantuan) dan yang pasti lebih mandiri dan berani.

Note : Semua foto yang diuanggah berasal dari Facebook Almalia Daycare https://www.facebook.com/almalia.daycarepreschool/photos?ref=ts&source_ref=pb_friends_tl


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *